Do’a, Bacaan Al-Qur’an, Shadaqoh & Tahlil untuk Orang Mati

Apakah do’a, bacaan Al-Qur’an, tahlil dan shadaqoh itu pahalanya akan sampai kepada orang mati? Dalam hal ini ada segolongan yang yang berkata bahwa do’a, bacaan Al-Qur’an, tahlil dan shadaqoh tidak sampai pahalanya kepada orang mati dengan alasan dalilnya, sebagai berikut:

وَاَنْ لَيْسَ لِلْلاِءنْسنِ اِلاَّ مَاسَعَى

Dan tidaklah bagi seseorang kecuali apa yang telah dia kerjakan”. (QS An-Najm 53: 39)

Juga hadits Nabi MUhammad SAW:

اِذَامَاتَ ابْنُ ادَمَ اِنْقَطَعَ عَمَلُهُ اِلاَّ مِنْ ثَلاَثٍ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ اَوْعِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ اَوْوَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُوْلَهُ

Apakah anak Adam mati, putuslah segala amal perbuatannya kecuali tiga perkara; shadaqoh jariyah, ilmu yang dimanfa’atkan, dan anak yang sholeh yang mendo’akan dia.Continue reading

AHLUSSUNNAH WAL JAMAAH AN NAHDLIYYAH SEBAGAI SOLUSI ATAS PROBLEMATIKA UMAT

Oleh : Bang Oemar

Ahlussunnah wal Jamaah yang selanjutnya disebut Aswaja adalah merupakan istilah atas kesepakatan kelompok tertentu atau orang lain. Istilah ini tidak kita temukan dalam nash sharih dari Rasulullah. Sebutan Aswaja dalam lintasan sejarah ditujukan kepada kelompok yang berserikat dalam pokok-pokok ajaran yang jelas dan nyata dan bersepakat pada pendapat-pendapat atau aqwal tertentu.

Kalimat Aswaja memiliki arti esensial dari apa yang telah menjadi pokok-pokok dan pendapat-pendapat yang telah menjadi kesepakatan golongan yang dikomandani oleh kelompok moderat yang berusaha atas pemahaman-pemahaman mereka tersebut, yaitu dipelopori oleh al-Asy’ariah dan al-Maturidiyah. Keduanya adalah kelompok moderat yang kemudian disebut dengan Ahlussunnah wal Jamaah.

Kelompok Asya’irah yang didirikan oleh Imam Abu al-Hasan al-Asy’ari dan dinisbatkan kepada beliau. Sedangkan al-Maturidiyah yang didirikan oleh Abu Manshur al-Maturidi dinisbatkan kepada nama al-Maturidi.[1] Keduanya ini menjadi populer karena membendung faham Muktazilah. Continue reading

KETIKA ASWAJA DISIMPANG JALAN”

Sebagai warga nahdliyin saya akan selalu ingat dengan maqolah yang berbunyi “al muhafadhotu alal qodimis sholihi wal akhdzu alal jadidil aslah” yang artinya (Melestarikan tradisi lama yang mapan dan mengadopsi trend baru yang lebih inovatif”.

Saya sungguh prihatin dengan munculnya organisasi berbasis islam akhir-akhir ini yang kerjaannya selalu menjelek-jelekkan,membid’ah2-kan,serta mengkafir-kafirkan organisasi islam di luar mereka.ini adalah suatu pekerjaan rumah bagi kita,jangan sampai tradisi yang sudah kita laksanakan selama ini di orak-abrik oleh sekelompok orang yang tidak sepaham dengan kita.

Islam adalah agama yang rohmatal lil alamin…memang,tetapi sering kita mendengar dan melihat islam yang sempurna ini di pahami oleh sebagaian orang menjadi agama yang sempit sehingga setiap ada hal baru pasti di bid”ahkan.Kalau seperti ini kapan umat islam bisa bersatu?

Berkaitan dengan judul di atas,kenapa aswaja berada di simpang jalan..??hal ini dikarenakan adanya tekanan dari berbagai penjuru yang akan meruntuhkan paham aswaja yang sudah di yakini kebanyakan masyarakat Indonesia ini.ada beberapa enjuru yang mengancam keberadaan paham aswaja di bumi pertiwi ini yaitu antara lain: Continue reading

PERINGATAN MAULID NABI MUHAMMAD SAW

YA MUHAMMAD SAW ?

Nabi Muhammad saw. adalah pemimpin dunia yang terbesar sepanjang sejarah. Karena hanya dalam waktu 23 tahun (kurang dari seperempat abad), dengan biaya kurang dari satu persen biaya yang dipergunakan untuk revolusi Perancis dan dengan korban kurang dari seribu orang. Beliau telah menghasilkan tiga karya besar yang belum pernah dicapai oleh pemimpin yang manapun di seluruh dunia sejak Nabi Adam as. sampai sekarang. Tiga karya besar tersebut adalah:

  1. تَوْحِيْدُ الإِلهِ (mengesakan Tuhan)Nabi Besar Muhammad saw. telah berhasil menjadikan bangsa Arab yang semula mempercayai Tuhan sebanyak 360 (berfaham polytheisme) menjadi bangsa yang memiliki keyakinan tauhid mutlak atau monotheismeabsolut.
  2. تَوْحِيْدُ الأُمَّةِ (kesatuan ummat)Nabi Besar Muhammad saw. telah berhasil menjadikan bangsa Arab yang semua selalu melakukan permusuhan dan peperangan antar suku dan antar kabilah, menjadi bangsa yang bersatu padu dalam ikatan keimanan dalam naungan agama Islam.
  3. تَوْحِيْدُ الْحُكُوْمَةِ (kesatuan pemerintahan)Nabi Besar Muhammad saw. telah berhasil membimbing bangsa Arab yang selamanya belum pernah memiliki pemerintahan sendiri yang merdeka dan berdaulat, karena bangsa Arab adalah bangsa yang selalu dijajah oleh Persia dan Romawi, menjadi bangsa yang mampu mendirikan negara kesatuan yang terbentang luas mulai dari benua Afrika sampai Asia. Continue reading